Sebulan Penuh Penemuan: Rangkaian Lokakarya Anak oleh OURI x Carita Nara di Plataran
Perjalanan menuju kesadaran diri (mindfulness) dan pertumbuhan dapat ditempuh melalui berbagai cara. Bagi anak-anak yang masih belajar mengekspresikan diri, atau yang baru mulai memahami dunia di sekitar mereka, proses ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Untuk mendukung proses tersebut, OURI berkolaborasi dengan Carita Nara dan Plataran Group Indonesia untuk menciptakan ruang bagi anak-anak untuk dapat mengeksplorasi, belajar, dan terhubung—mendorong perkembangan psikologis dan ketahanan diri mereka melalui pengalaman multisensori dan psikoedukasi berbasis permainan.
Melalui kolaborasi ini, kami berhasil menyelenggarakan empat acara di beberapa cabang Plataran di Jakarta: Patio by Plataran, Plataran Menteng, Hutan Kota by Plataran Senayan, dan Plataran Dharmawangsa. Dengan menggabungkan identitas visual dan warisan budaya lokal Plataran, program kami mengintegrasikan elemen tradisional—seperti cerita, musik, dan hewan—untuk mengenalkan anak pada akar budaya mereka, sekaligus mengajarkan keterampilan ketahanan diri.
Adapun keempat acara yang kami selenggarakan adalah sebagai berikut:
1. Little Chefs, Mindful Bites di Plataran Patio

Kami memulai kolaborasi ini pada Sabtu, 11 Oktober 2025, dengan pengalaman mindful eating. Anak-anak mengikuti aktivitas sensori langsung dengan membuat pizza mereka sendiri, lalu mempraktikkan mindful eating bersama orang tua. Dipandu oleh psikolog anak kami, Ghianina Armand, BSc., MSc., M.Psi., Psikolog, terapis seni tersertifikasi kami, Fauzia Ramadhani, S.Psi., MA., AThR, serta chef dari Plataran, sesi ini mendorong anak-anak mengeksplorasi mindfulness melalui panca indra—melihat, merasakan, mencium, dan mencicipi bahan-bahan pizza. Mereka juga menyaksikan proses pemanggangan pizza mereka di oven. Aktivitas praktikal ini membantu anak-anak memahami dan menghargai komponen serta proses pembuatan makanan sebagai bagian dari mindful eating.
Dalam sesi mindful eating bersama terapis Fauzia, anak-anak dan orang tua diajak untuk memperlambat tempo, menikmati setiap gigitan, dan menyadari rasa, tekstur, serta suasana hati saat makan. Acara itu ditutup dengan sesi membuat kesepakatan bersama antara orang tua dan anak agar kebiasaan mindful dapat terus dilatih di rumah.
2. Harmony in Rhythm: Traditional Music Discovery
Pada Sabtu, 18 Oktober, kami mengadakan acara berikutnya di Plataran Menteng, bekerja sama dengan Maestro in Training. Kali ini, musik (dengan instrumen dan lagu tradisional) menjadi media kami dalam mengajarkan emosi kepada anak-anak.
Anak-anak mengeksplorasi instrumen tradisional Indonesia seperti sape dari Kalimantan, seruling Batak, gendang Jawa, dan angklung. Mereka belajar mengenai bunyi, ritme, serta sejarah budaya dari masing-masing instrumen.
Dalam sesi Music and Mindfulness bersama psikolog Ghianina, anak-anak diajarkan bagaimana nada minor dan mayor dapat menggambarkan emosi seperti sedih atau bahagia. Mereka juga berlatih bernapas mengikuti ritme musik. Kegiatan dilanjutkan dengan teamwork, di mana anak-anak membawakan tari bambu bersama-sama, serta bergiliran memainkan setiap instrumen. Seluruh sesi dipandu menggunakan musik tradisional.


3. Jungle Yoga for Kids & Parents di Plataran Senayan

Pada Minggu, 19 Oktober 2025, kami mengadakan sesi Jungle Yoga untuk anak dan orang tua di lingkungan hijau dan sejuk Plataran Senayan Hutan Kota—tempat keluarga dapat bergerak, meregangkan tubuh, dan mempererat hubungan melalui aktivitas fisik yang menyenangkan. Dipandu oleh psikolog anak kami, Diella Gracia, S.Psi., M.A., M.Psi., Psikolog, serta guru yoga, Ms. Kyra, sesi ini mengajak anak-anak dan orang tua mengeksplorasi yoga dengan inspirasi hewan dan alam, membantu perkembangan motorik, kesadaran tubuh, dan keseimbangan emosi.
Peserta belajar mengenali emosi yang disimbolkan oleh hewan, seperti keberanian, kegembiraan, ketenangan, dan fokus sambil mempraktikkan pernapasan mindful. Melalui gerakan-gerakan playful—mengaum seperti singa, bermain seperti monyet, dan menghentak seperti simpanse—anak-anak belajar mengekspresikan emosi mereka. Anak dan orang tua juga diajak membuat kesepakatan keluarga tentang cara mengelola emosi negatif, mendorong mindfulness yang berlanjut di luar sesi. Workshop ditutup dengan sesi yoga ibu dan anak, memperkuat hubungan dan bonding.
4. Animal Claymaking: Finding My Superpower di Plataran Dharmawangsa
Kami menutup rangkaian kolaborasi ini di Plataran Dharmawangsa dengan sesi membuat clay bertema hewan. Pada Minggu, 26 Oktober 2025, dipandu oleh terapis seni kami, Ms. Fauzia, kegiatan ini mengajak anak-anak mengeksplorasi kreativitas dan emosi melalui pembuatan hewan dari clay. Setiap anak memilih hewan yang mewakili kekuatan atau “superpower” mereka.
Sesi dimulai dengan storytelling interaktif tentang hewan-hewan Indonesia, di mana anak-anak belajar mengenai pemecahan masalah dan menghadapi tantangan. Setelah itu, mereka membentuk hewan pilihannya dari clay, dengan orang tua yang ikut membantu untuk mempererat interaksi. Pengalaman kreatif dan eksplorasi budaya ini membantu anak-anak menemukan kekuatan diri, mengekspresikan emosi, dan membangun kepercayaan diri melalui seni dan imajinasi.


Melalui kolaborasi ini, OURI bersama Carita Nara dan Plataran Indonesia berupaya menciptakan ruang yang hangat, playful, dan bermakna secara budaya bagi keluarga. Setiap acara memberikan kesempatan bagi anak dan orang tua untuk terhubung, mengekspresikan diri, serta belajar bersama melalui pengalaman sederhana sehari-hari. Dari memasak, musik, yoga, hingga seni, kegiatan-kegiatan ini menunjukkan bahwa mindfulness dapat dimulai dari momen kecil melalui rasa ingin tahu, kreativitas, dan kehadiran bersama.
Kami berharap melalui lokakarya ini, anak-anak dan keluarga yang berpartisipasi mendapatkan penemuan dan pengalaman bermakna yang memperkaya perkembangan anak. Karena pertumbuhan dan kesejahteraan setiap anak akan selalu menjadi tujuan utama dari apa yang kami lakukan.
