Workshop REIGNITE: Menavigasi Transisi Kehidupan di Masa Middle Adulthood Melalui Seni
Menyelesaikan sebuah fase dalam hidup seringkali membuat kita bertanya, “What’s next?”.
Hal ini sering terjadi pada orang dewasa di usia middle adulthood, antara 40-65 tahun. Ketika tanggung jawab utama mulai stabil, anak-anak meninggalkan rumah, atau masa pensiun semakin dekat, wajar jika muncul rasa kekosongan atau kehilangan arah.Memahami kekhawatiran dan tantangan yang umum terjadi pada tahap kehidupan ini, OURI menyelenggarakan workshop untuk Alumni Santa Ursula ‘85 pada Selasa, 9 September 2025, di Richie Garden Resto & Villa, Sentul. Acara yang diberi nama “REIGNITE: Menghadapi Transisi Hidup Melalui Seni” ini dirancang untuk membantu perempuan di usia paruh baya menavigasi transisi psikologis dan tantangan emosional yang sering muncul di fase ini—memberikan mereka ruang untuk mengeksplorasi dan menemukan kembali makna hidup ke depannya.

Dalam workshop ini, psikolog kami, Ghianina Armand, BSc., MSc., M.Psi., Psikolog, dan Asaelia Aleeza, B.Sc., M.Sc., M.Psi, Psikolog, memimpin sesi psikoedukasi mengenai tahap perkembangan usia paruh baya dari perspektif psikologis—serta membagikan tips perawatan diri untuk menghadapi fase ini. Mereka menjelaskan bahwa kebutuhan untuk merawat, membimbing, atau berkontribusi bagi generasi berikutnya adalah salah satu tugas utama perkembangan pada usia 40–65 tahun—yang menjelaskan mengapa orang di usia ini sering terdorong untuk memberi saran atau menjadi mentor bagi anak-anak mereka. Namun, usia paruh baya juga sering datang dengan rasa kesepian atau kehilangan tujuan. Psikolog Ghianina dan Asaelia menekankan bahwa perasaan ini wajar dan umum dialami, khususnya di fase ini—namun ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengelolanya. Psikolog kami membantu peserta mengenali bagaimana dukungan sosial, keterampilan pengelolaan diri, serta konseling atau terapi bisa menjadi sumber daya yang bermanfaat di fase ini. Oleh karena itu, peserta kemudian diajak mengikuti sesi seni terapeutik untuk mengeksplorasi kehidupan mereka ke depan melalui seni.

Dipandu oleh psikolog kami, peserta membuat collage bertema “My Next Chapter” dengan mengeksplorasi dan memotong gambar, teks, atau warna dari majalah yang mereka rasa dapat mewakili makna hidup mereka ke depan—kemudian menyusunnya menjadi poster yang personal dan bermakna. Dalam proses membuat poster kehidupan ini, psikolog Ghianina dan Asaelia memberikan pertanyaan reflektif terarah untuk membantu peserta menemukan kembali bagian dari diri mereka yang terasa asing, apa yang membuat mereka penasaran atau hal ingin mereka eksplorasi, serta hal-hal yang memberi mereka kebahagiaan dan kenyamanan.
Workshop ditutup dengan beberapa peserta membagikan hasil eksplorasi diri yang tergambar pada poster mereka—semua hal yang mereka temukan dan “nyalakan kembali”. Terakhir, peserta diberi waktu untuk refleksi mendalam mengenai hal-hal yang mereka pelajari hari itu serta langkah-langkah yang mereka rencanakan untuk menghadapi tahap transisi kehidupan ini.
Sebagai pesan penutup, kami percaya bahwa:
“Usia paruh baya bukanlah akhir dari cerita, melainkan awal dari bab baru.”
Kami berharap pesan ini dapat menyentuh dan menginspirasi para peserta workshop ini.

